Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau(MYL) menjelaskan, Super Sun merupakan salah satu program PLN untuk masyarakat di wilayah kepulauan.
Super Sun, merupakan pembangkit listrik tenaga surya(PLTS) untuk rumah.
Tahap awal, Super Sun akan fokus ke fasilitas umum dan fasilitas sosial.
“Kita fokus ke kantor desa desa, camat, fasilitas pendidikan dan kesehatan yang ada di kepulauan. Untuk saat ini seperti itu, masyarakat bisa menilai program ini. Kalau berkenan, bisa mengusulkan untuk mendapatkan program super sun ke depannya,”jelasnya.
Manajer Subbagian perencanaan PLN UID Sulselrabar, Ratih mengatakan, Pangkep merupakan daerah yang memiliki banyak kepulauan yang belum terjangkau listrik PLN. Program ini memang program listrik desa untuk melistriki pulau-pulau terluar.
Dijelaskan Ratih, Super Sun merupakan pembangkit listrik tenaga surya(PLTS) yang telah dimodifikasi yang dapat di tempatkan di rumah. Super Sun telah diinplementasikan di pulau Raja Ampat.
“Ini yang kami contoh untuk kami terapkan di wilayah pulau Pangkep. Supaya masyarakat juga bisa menikamati listrik PLN seperti yang disampaikan direktur kami, PLN bertujuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia dari segi kelistrikan,”jelasnya.
Terkait jumlah, Ratih mengakui masih akan membahasnya dengan Pemkab Pangkep, PLN menunggu data dari desa dan kelurahan.
“Karena semua kami harus survey dulu, dari hasil survey baru kami simpulkan daerah mana yang prioritas untuk dilaksanakan program ini,”tambahnya.
Pihaknya berjanji, program Super Sun berjalan awal tahun 2024.
Memaksimalkan program Super Sun, PLN melakukan sosialisasi kepada Camat, Kepala desa dan lurah wilayah kepulauan yang dihadiri bupati Pangkep, di aula PIG Pangkep, Sabtu(74/11/23).
Ketua Apdesi Pangkep, Rizal Idris, menyambut baik rencana program Super Sun.
Program ini katanya, diharapkan bisa terealiasi dengan cepat dan memang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Memang masih banyak pulau yang belum ada listriknya. Program Bupati MYL dan PLN ini sangat positif,”katanya.